Kamis, 08 Maret 2018

MAKALAH ANATOMI SISTEM PENCERNAAN


MAKALAH ANATOMI SISTEM PENCERNAAN





KATA PENGANTAR
                                                                                                                                                Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas  makalah yang berjudul “Sistem Pencernaan” dengan lancar.
Dalam penyusunannya kami memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dalam menyusun makalah ini dan juga kepada teman-teman mahasiswa yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
           
                                                                                                           
                                                                             

                                                                                                            Penyusun






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .........................................................................................................i

 DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii

 BAB I LATAR BELAKANG ..............................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................1
1.                  MULUT ...................................................................................................................2
2.                  FARING ..................................................................................................................3
3.                  KERONGKONGAN ( ESOPHAGUS ) ..................................................................3
4.                  LAMBUNG / VERTIKULUS .................................................................................4
5.                  USUS HALUS (INTESTINUM TENUE ) ..............................................................6
6.                  KELENJAR PANKREAS .......................................................................................8
7.                  HATI (HEPAR) .......................................................................................................9
8.                  USUS BESAR ( INTESTINUM MAYOR ) ...........................................................10
9.                  ANUS ......................................................................................................................13

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................14
     KESIMPULAN................................................................................................................14
     SARAN ...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................17






BAB I
LATAR BELAKANG
A.      Latar Belakang
            Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan- bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Makanan yang dikonsumsi hanya akan diserap dan digunakan oleh tubuh bila telah melalui proses pencernaan. Proses pencernaan itu sendiri ada yang bekerja secara mekanik dan adapula yang bekerja secara kimiawi. Saluran pencernaan ada yang bekerja secara kehendak (volunteer) dan ada pula yang bekerja di luar kehendak (involunter).

B.  Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk membahas mengenai anatomi sistem pencernaan manusia.

C.  Rumusan masalah
            Dalam penyusunan makalah ini penyusun  merumuskan beberapa masalah yaitu :
1.     Apakah pengertian dari sistem pencernaan ?
2.     Apa saja organ-organ sistem pencernaan manusia ?
3.     Bagaimana  proses pencernaan makanan di dalam tubuh ?
4.     Apa saja  gangguan-gangguan sistem pencernaan ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian
          Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, merubahnya menjadi energy dan menegeluarkan sisa proses tersebut . Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan  dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing.

            Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang  terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Setiap organ dalam system pencernaan manusia memiliki peranan penting dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu masuk makanan dimana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dengan unsure kimiawi yang dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim amylase ( Ptyalin ) akan mempermudah proses system pencernaan manusia dengan menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil ,  pada tahap berikutnya menuju lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah.

B. Organ Sistem Pencernaan pada Manusia

1.    Mulut/cavum oris

            Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi, dan bagian rongga mulut atau bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring. Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu: bibir,gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik dan kimiawi.
a.        Gigi /dens
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk menghaluskan makanan.
b.        Lidah/lingua
        Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap.

          Berfungsi untuk :
·         Pengaduk makanan
·         Membantu proses penelanan makanan
·         Sebagai alat/organ pengecap.
·         Membantu membersihkan rongga mulut
·         Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
·         Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.

c.        Kelenjar ludah/glandula salivales
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37 C.

Fungsi air liur/saliva :
·         Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
·         Melindungi selaput mulut
·         Mencerna makanan secara kimiawi.

  2.    Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.

  3.    Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a.       Tunika mukosa            : menghasilkan mucus/lendir.
b.      Tunika submukosa      : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah, dan ujung saraf.
c.       Tunika muskularis       : mengandung otot polos dan jaringan ikat.

Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik.

 4.    Lambung/ventrikulus
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :a)      Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
        Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
        Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.        Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.        Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.

b)       Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
Ø  Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus dan hepar.
Ø  Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
Ø  Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan intestinum tenue.
c)      Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
d)     Lapisan Mukosa
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon.



 Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.

 Fungsi ventriculus yaitu :
a.       Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b.       Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c.       Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d.      Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek.
e.       Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f.       Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g.       Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h.      Faktor antianemia dibentuk.
i.        Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.


Enzim yang dihasilkan:
a.       HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain :
1.      Merangsang keluarnya seketin.
2.      Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3.      Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
4.      Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
b.      Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu)Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
c.        Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.
d.      Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
e.       Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
f.       Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell).

5.    Usus Halus (Intestinum Tenue)

         Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu:
a.       Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m.
b.      Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
c.       Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.


Tabel absorbsi dalam usus halus

          Fungsi utama usus halus adalah:
a.       Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
b.       Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
c.       Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak

 Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
   a.    Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
   b.    Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
   c.    Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
   d.    Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
   e.    Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
   f.    Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
   g.    Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
   h.    Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.


          6.    Kelenjar Pankreas
 Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
     
    Kelenjar pancreas menghasilkan :

     a.    Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.
     b.    Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
§  Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
§  Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
§  Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
§  Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.
§  Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.

7.    Hati (Hepar)

          
 Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Kandungan Empedu :
     a.    Garam kholat yang berfungsi :
§  Mengaktifkan lipase pancreas.
§  Menurunkan tekanan permukaan butir-butir  lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan.
§  Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap.
b.    Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
 c.    Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.

          Empedu menghasilkan :
   a.    Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin).
   b.    Garam empedu.

  Fungsi empedu :
   a.    Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
   b.    Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.

          Hepar berfungsi :
   a.    Menghasilkan cairan empedu.
   b.    Menawarkan racun.
   c.    Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
   d.    Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
   e.    Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
   f.    Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh

          8.    Usus Besar (Intestinum Mayor)

           Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
 Bagian-bagian usus besar, yaitu :
a.        Caecum/sekum
merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup
  Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :
   i.    Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
   ii.    Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum
   iii.    Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior abdomen
   iv.    Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah

b.    Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
c. Colon/kolon/usus tebal
Merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya.
   i.    Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
   ii.    Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis.
   iii.    Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
   iv.    Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
d.    Rectum/rectum/poros usus merupakan bagian terakhir dari usus besar.
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan,membentuk vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum
Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara peristaltic yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju anus (lubang pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus besar membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam.
9. Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi.

        Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter:
   a.    Spinter Ani internus : bekerja tidak menurut kehendak.
   b.    Spinter Levator Ani : bekerja juga tidak menurut kehendak.
   c.    Spinter Ani Eksternus : bekerja menurut kehendak.

BAB II
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada manusia adalah merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-ogran pencernaan.
Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh dibantu dengan enzim untuk mempercepat proses. Enzim ini dihasilkan oleh organ–organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Organ-organ pada sistem pencernaan yaitu terdiri dari :

a.    Mulut (oris)
b.    Tekak (faring)
c.    Kerongkongan (esophagus)
d.    Lambung (ventrikulus)
e.    Usus halus (intestinum minor)
Usus dua belas jari (duodenum)
Usus kosong (jejunum)
Usus penyerapan (ileum)
f.    Kelenjar Pankreas
g.    Hati (Hepar)
h.    Usus besar (intestinum mayor)
          Seikum
          Kolon asendens
          Kolon transversum
          Kolon desendens
          Kolon sigmoid
          Rectum
   i.     Anus

          SARAN
Dengan mengetahui sistem-sistem yang ada pada tubuh manusia ini, kita mengharapkan para pembaca maupun teman-teman yang lain dapat mengenal lebih dekat bagian-bagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari organ-organ yang menyusun sistem tersebut, cara kerja suatu sistem pada tubuh kita, zat-zat atau enzim yang membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit yang dapat menyerang sistem-sistem tersebut, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan suatu salah satu sistem organ
Disini pula kita temukan pengetahuan dan wawasan yang baru yang belum kita ketahui seluruhnya. Semoga makalah dengan judul “Sistem Pencernaan pada Manusia” ini dapat menjadi sumber inspirasi teman-teman untuk membuat makalah dengan tema yang sama. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini ada kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca maupun banyak kekurangan pada makalah ini. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Erawati. Nyeri Ulu hati. 2001. Diunduh dari http://www.sinarharapan.com,                                    11 Desember 2014.
Farid, F. Hepar. November 2007. Diunduh dari        http://fadlyansyah.blogspot.com/2007/11/pendahuluan-hepar-merupakan-elenjar.html,          11 Desember 2014.
Medicastore. Biologi Sistem Pencernaan. Diunduh dari http://www.medicastore.com.,                   11 Desember 2014.
Medicastore. Pankreatitis akut. Juni 2008. Diunduh dari http://www.medicastore.com,                  11 Desember 2014.
Medicastore. Fisiologi Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com,                         11 Desember 2014.
Medicastore. Beberapa Gangguan Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com,      11 Desember 2014.
Nurman, A. Penatalaksanaan Pankreatitis Akut. 2000. Diunduh dari            http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files_12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128/.p            df/12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128.html, 11 Desember 2014.















17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARA SCREENSHOTS MELALUI LAPTOP

CARA SCREENSHOTS LEWAT LAPTOP 1.        BUKA HALAMAN YANG INGIN ANDA SCREENSHOT DENGAN UKURAN ATAU POSISI GAMBAR YANG ANDA INGINKAN CO...