MAKALAH
ANATOMI SISTEM PENCERNAAN
KATA
PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem Pencernaan” dengan lancar.
Dalam penyusunannya kami memperoleh
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing yang telah membantu dalam menyusun makalah ini dan juga
kepada teman-teman mahasiswa yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa,
ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
.........................................................................................................i
DAFTAR ISI
.......................................................................................................................ii
BAB I LATAR BELAKANG
..............................................................................................iii
BAB II
PEMBAHASAN
.....................................................................................................1
1.
MULUT
...................................................................................................................2
2.
FARING ..................................................................................................................3
3.
KERONGKONGAN ( ESOPHAGUS )
..................................................................3
4.
LAMBUNG / VERTIKULUS .................................................................................4
5.
USUS HALUS (INTESTINUM TENUE )
..............................................................6
6.
KELENJAR PANKREAS
.......................................................................................8
7.
HATI (HEPAR)
.......................................................................................................9
8.
USUS BESAR ( INTESTINUM MAYOR )
...........................................................10
9.
ANUS ......................................................................................................................13
BAB III
PENUTUP
..............................................................................................................14
KESIMPULAN................................................................................................................14
SARAN
...........................................................................................................................15
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................................17
BAB
I
LATAR
BELAKANG
A. Latar
Belakang
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan
organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan
organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem
pencernaan berfungsi memecah bahan- bahan makanan menjadi sari-sari makanan
yang siap diserap dalam tubuh.
Makanan yang dikonsumsi hanya akan diserap dan digunakan oleh tubuh bila
telah melalui proses pencernaan. Proses pencernaan itu sendiri ada yang bekerja
secara mekanik dan adapula yang bekerja secara kimiawi. Saluran pencernaan ada
yang bekerja secara kehendak (volunteer) dan ada pula yang bekerja di luar
kehendak (involunter).
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk membahas mengenai anatomi sistem
pencernaan manusia.
C. Rumusan masalah
Dalam penyusunan makalah ini penyusun merumuskan beberapa
masalah yaitu :
1. Apakah pengertian dari sistem pencernaan ?
2. Apa saja organ-organ sistem pencernaan
manusia ?
3. Bagaimana proses pencernaan makanan
di dalam tubuh ?
4. Apa saja gangguan-gangguan sistem
pencernaan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, merubahnya menjadi
energy dan menegeluarkan sisa proses tersebut . Pada dasarnya sistem pencernaan
makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam
mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan
yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan
melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan organ
pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya berbeda tiap organ dan
mempunyai fungsi masing-masing.
Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia
terdiri dari proses pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan
dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung dan proses
pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil. Setiap organ dalam system pencernaan manusia memiliki
peranan penting dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu
masuk makanan dimana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dengan
unsure kimiawi yang dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim amylase ( Ptyalin
) akan mempermudah proses system pencernaan manusia dengan menghancurkan
makanan menjadi serpihan yang lebih kecil , pada tahap berikutnya
menuju lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-zat
gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah.
B. Organ Sistem Pencernaan pada Manusia
1.
Mulut/cavum oris
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang
terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang
di antara gusi, gigi, bibir dan pipi, dan bagian rongga mulut atau bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya
oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung
dengan faring. Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang
berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan
lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir
saraf sensoris. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam
proses pencernaan, yaitu: bibir,gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan
di dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik dan
kimiawi.
a.
Gigi /dens
Merupakan
alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi
taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens
inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens
premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk
menghaluskan makanan.
b.
Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap.
Berfungsi untuk :
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap.
Berfungsi untuk :
·
Pengaduk makanan
·
Membantu proses penelanan makanan
·
Sebagai alat/organ pengecap.
·
Membantu membersihkan rongga mulut
·
Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
·
Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin,
manis, asam dan pahit.
c.
Kelenjar ludah/glandula salivales
Menghasilkan
air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak
mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki
pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37 C.
Fungsi air liur/saliva :
·
Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
·
Melindungi selaput mulut
·
Mencerna makanan secara kimiawi.
2. Faring
Faring
merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau
esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses
deglutisi melewati faring.
Faring juga
merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut
juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil
yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
3. Kerongkongan (esophagus)
Esophagus
[berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa dan
έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung
(tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari
bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25
cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik .
Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a.
Tunika mukosa :
menghasilkan mucus/lendir.
b.
Tunika submukosa :
terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah, dan ujung
saraf.
c.
Tunika muskularis :
mengandung otot polos dan jaringan ikat.
Gerakan menelan makanan yang terjadi
di esophagus merupakan gerakan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot
dinding saluran pencernaan (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang
kempis atau gerak meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong
lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju
ke lambung adalah 6 detik.
4. Lambung/ventrikulus
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
b)
Lapisan
Berotot, yang terdiri dari :
Ø Cardiac
merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus dan hepar.
Ø Fundus
merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
Ø Pylorus
merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan intestinum tenue.
c)
Lapisan
Submukosa.
Submucosa
ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk
menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa
nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
d)
Lapisan Mukosa
Mucosa ialah
lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam
lambung, dan hormon.
Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume
getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Fungsi ventriculus yaitu :
a.
Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b.
Mengaduk
makanan (dengan gerakan meremas).
c.
Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d.
Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk
jangka waktu pendek.
e.
Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam
hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f.
Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g.
Pencernaan
lemak dimulai di dalam lambung.
h.
Faktor antianemia dibentuk.
i.
Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk
duodenum.
Enzim yang dihasilkan:
a.
HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel
parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain :
1.
Merangsang keluarnya seketin.
2.
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3.
Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
4.
Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang
merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
b.
Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein
susu)Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
c.
Pepsinogen
[dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin.
Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.
d.
Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
e.
Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
f.
Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan
lambung terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet
(goblet cell).
5. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian
utama yaitu:
a. Duodenum/usus
dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi
proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m.
b. Jejunum/usus
kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum.
Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya
sekitar 7 m.
c. Ileum/usus
penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum
crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
Fungsi utama usus halus adalah:
a.
Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk
diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
b.
Menyerap
protein dalam bentuk asam amino.
c.
Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
a. Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
b. Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
c. Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d. Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
e. Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
f. Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
g. Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
h. Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
a. Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
b. Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
c. Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d. Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
e. Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
f. Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
g. Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
h. Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
6. Kelenjar Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut
sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm
dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan :
a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.
b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
§ Amylopsin/amylase
pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
§ Steapsin/lipase
pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
§ Tripsinogen
dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi
untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
§ Karbohidrase
pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang penting
adalah maltase, sukrase, lactase.
§ Garam NaHCO3
dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme yang
keluar dari ventriculus.
7. Hati (Hepar)
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Kandungan
Empedu :
a. Garam kholat yang berfungsi :
a. Garam kholat yang berfungsi :
§ Mengaktifkan
lipase pancreas.
§ Menurunkan
tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam
pencernaan.
§ Bersenyawa
dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah
diserap.
b. Natrium
karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi
7, 1 – 8,5.
c. Kolesterol merupakan
lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan
prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.
Empedu menghasilkan :
a. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin).
b. Garam empedu.
a. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin).
b. Garam empedu.
Fungsi empedu :
a. Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
b. Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
a. Menghasilkan cairan empedu.
b. Menawarkan racun.
c. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
d. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
e. Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
f. Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh
8. Usus Besar (Intestinum Mayor)
a. Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
b. Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
a. Menghasilkan cairan empedu.
b. Menawarkan racun.
c. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
d. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
e. Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
f. Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh
8. Usus Besar (Intestinum Mayor)
Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-bagian usus besar, yaitu :
a.
Caecum/sekum
merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar.
Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing
(appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak
walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen
pada orang yang masih hidup
Fungsi dari
peritoneum sendiri adalah :
i. Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
ii. Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum
iii. Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior abdomen
iv. Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
b. Usus Buntu (appendiks)
i. Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
ii. Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum
iii. Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior abdomen
iv. Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
b. Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta)
dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan
serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia,
burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang
besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian
atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis
masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum.
Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi
secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam
rongga abdomen.
c. Colon/kolon/usus tebal
Merupakan
bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya.
i. Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
ii. Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis.
iii. Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
iv. Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
i. Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
ii. Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis.
iii. Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
iv. Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
d. Rectum/rectum/poros usus
merupakan bagian terakhir dari usus besar.
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum
dan os koksigis.
Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan,membentuk vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum
Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan,membentuk vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum
Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces
secara peristaltic yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju
anus (lubang pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus
besar membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat menyimpan makanan
dalam kurun waktu 24 jam.
9. Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang
menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis.
Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di
colon. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi.
Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter:
a. Spinter Ani internus : bekerja tidak menurut kehendak.
b. Spinter Levator Ani : bekerja juga tidak menurut kehendak.
c. Spinter Ani Eksternus : bekerja menurut kehendak.
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada manusia adalah merupakan proses
perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang
lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-ogran pencernaan.
Proses pencernaan makanan yang
terjadi dalam tubuh dibantu dengan enzim untuk mempercepat proses. Enzim ini
dihasilkan oleh organ–organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan
makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Organ-organ pada sistem pencernaan yaitu
terdiri dari :
a. Mulut (oris)
b. Tekak (faring)
c. Kerongkongan (esophagus)
d. Lambung (ventrikulus)
e. Usus halus (intestinum minor)
Usus dua
belas jari (duodenum)
Usus kosong (jejunum)
Usus penyerapan (ileum)
f. Kelenjar Pankreas
g. Hati (Hepar)
h. Usus besar (intestinum mayor)
Seikum
Kolon asendens
Usus kosong (jejunum)
Usus penyerapan (ileum)
f. Kelenjar Pankreas
g. Hati (Hepar)
h. Usus besar (intestinum mayor)
Seikum
Kolon asendens
Kolon transversum
Kolon desendens
Kolon sigmoid
Rectum
i. Anus
Kolon desendens
Kolon sigmoid
Rectum
i. Anus
SARAN
Dengan mengetahui sistem-sistem yang ada pada tubuh
manusia ini, kita mengharapkan para pembaca maupun teman-teman yang lain dapat
mengenal lebih dekat bagian-bagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari
organ-organ yang menyusun sistem tersebut, cara kerja suatu sistem pada tubuh
kita, zat-zat atau enzim yang membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit
yang dapat menyerang sistem-sistem tersebut, atau hal-hal lain yang berkaitan
dengan suatu salah satu sistem organ
Disini pula kita temukan pengetahuan dan wawasan yang
baru yang belum kita ketahui seluruhnya. Semoga makalah dengan judul “Sistem
Pencernaan pada Manusia” ini dapat menjadi sumber inspirasi teman-teman untuk
membuat makalah dengan tema yang sama. Mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini ada kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca maupun banyak
kekurangan pada makalah ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Farid, F. Hepar. November 2007. Diunduh dari http://fadlyansyah.blogspot.com/2007/11/pendahuluan-hepar-merupakan-elenjar.html, 11 Desember 2014.
Medicastore. Pankreatitis akut. Juni 2008. Diunduh dari
http://www.medicastore.com, 11 Desember 2014.
Medicastore. Beberapa Gangguan Saluran Cerna. Diunduh
dari http://www.medicastore.com, 11 Desember 2014.
Nurman, A. Penatalaksanaan Pankreatitis Akut. 2000.
Diunduh dari http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files_12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128/.p df/12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128.html, 11
Desember 2014.
17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar